MATERI SKL |
A. Konsep Geografi |
1. Konsep Lokasi : Lokasi Absolud : Posisi menurut letak lintang |
dan bujur Indo: 6 LU -11 LS 95 BT -141 BT |
Lokasi Relatif : lokasi yang berdasarkan lingk sekitar , |
misal : Indonesia : Asia dan Australia atau Kebumen terletak di ant.Pwr dan Bnyu |
2. Konsep Jarak : Jarak menurut Geometri :Km atau satuan waktu tempuh |
3. Aglomerasi : Kecenderungan pengelompokan suatu gejala terkait dengan Aktifitas mans |
Contoh : Pengelompokan kawsn Industri,pusat perd,daerah pemukiman |
4. Konsep Pola : mrp tatanan geometris yang beraturan : Pemukiman memanjang sungai, |
5. Konsep keterjangkauan : Sulit tidaknya daerah itu terjangkau uleh pend lain |
6. Geomorfologi : terkait dengan permukaan bumi,peg,perbukitan,lembah dataran |
7. Kegunaan : adanya nilai guna mis Pantai rekreasi |
8. Perbedaan wilayah : terdapat perbedaan wil satu dengan lain sehingga menimbulkan interaksi |
9. Keruangan : keterkaitan antara keruangan mis : Kemirg lereng - lapisan tanah ,Kapur-sulit air |
10. Interaksi : Hubungan saling mempengaruhi contoh Kondisi desas dan kota shg menimbulkan |
penyaluran keb panga,urbanisasi,alih tehnologi |
B. Pendekatan Geografi : |
1. Keruangan Spatial : mengetahui karakteristik suatu wilayah |
misal : bentuk lereng dengan jenis fegetasi,tingkat erosi,lahan dengan pemukiman,lahan |
dengan sistim transpotasi,jarak rumah dengan kepadatan dan harga tanah |
2. Ekologi : Merupakan pendekatan berdasarkan interaksi dan interdependensi |
pada lingkungan.kerusakan lingkungan ,keindahan lingkungan ekosistem |
3. Komplek Wilayah : menggunakan kombinasi antara analisis wilayah dengan ekologi |
atau membedakan wilayah satu dengan yang lain yang memberikan karakteristik |
PRINSIP GEOGRAFI |
1. Distribusi :Persebaran : gejala yang tersebar tidak merata ,tempat mineral,sumber daya |
2. Interelasi : Hubungan terkait antar gejala mis, Pantai - nelayan, pegunungan - sayuran |
3. Diskripsi : Memberikan gambaran lengkap biasanya mendiskripsikan dengan gambar,peta,grafik , |
4. Korologi :menggabung antara persebaran,interelasi ,dan diskripsi sehingga akan memberikan |
karakteristik terhadap suatu wilayah . |
OBYEK GEOGRAFI |
1. Obyek Material : Semua fenomena yang ada pada geosfer : Atmosfer,lithosfer,hidrosfer,Biosf |
dengan ilmu bantu seperti : Meteorologi, Geologi,geomorfologi ,Oceanologi,Hidrologi,Vulkano |
Geo matematik,geo tehnik |
2. Obyek Formal : Cara pandang dalam mengkaji obyek material ( geo regional .Ekologi, |
PERKEMBANGAN BUMI |
Hipotesa terjadinya bumi :oleh para ahli dengan teori : |
1. Hipotesa Kabut oleh Kant Laplace yaitu adanya nabula (kabut yang besar berputar ,terlempar, |
mendingin menjadi planet ( bumi ) |
2.Hipotesa Planetesimal : oleh Moulton Chamber Adanya lintasan benda yang dekat dengan |
matahari kemudian tertarik ketika benda menjauh sebagian terhambur menjadi gumpalan |
3. Pasang Surut : Jeann Jefries : Adanya pasang surut yang membentuk lidah matahari |
4. Bintang kembar :oleh Hoyle Adanya bintang kembar yang salah satunya adalah matahari |
Perkembangan yang lain :adanya tenaga endogen dan eksogen |
1.Teori Continental drive :oleh Alferd Wagener : Semua benua berasal dari satu daratan yaitu Pangea ,gonwana |
2.Teori Kontraksi : oleh James dana : Bumi mengalami pengkerutan karena dingin shg terbentuk lembah gunu |
3.Laurasia Gonwana : oleh Sues yaitu ada 2 benua utar dan selatan kemudian bergeser ke Equator |
4. Teori Tektonik Lempeng oleh F.Vine dan Mathew Bumi kita terdiri lempeng tektonik yang saling bergerak |
Dengan gerak Divergen : jauh ( gunung api di Samodera ) Konvergen :dekat ( tumbukan Subduksi ) terbentuk |
aktifitas vulkanisme,pegunungan,palung. <Epiro negatif : naik,muncul , Epir positif : turun,tenggelam |
Karakteristik lapisan Bumi : |
1. Lapisan inti bumi ( Barisfer ) terdiri atasinti dalam Besi dan Nekel suhu 5000 jarak 1300 km. |
inti bumi luar : 2250 km dengan suhu 2200 nekel dan besi pans mencair |
2.Mantel : Perantara : Lapisan diatas lap inti luar ketebalan 2900 km,Silikon ,oksigen,besi |
3.Kerak bumi : Lapisan paling luar terdiri lempeng lithosfer yang terpecah pada lapisan ini terdapat lapisan perantara ,terdiri atas lapisn Sima (bawah ) Sial (atas) Pendekatan geografi dapat diartikan sebagai suatu. metode atau cara (analisis) untuk memahami berbagai gejala dan fenomena geosfer. khususnya interaksi antara manusia terhadap lingkungannya . setiap disiplin ilmu memiliki cara pandang yang berbeda terhadap suatu kejadian. Fenomena atau kejadian yang sama dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Seorang ahli kedokteran melihat dari kontek kesehatan yaitu banjir akan mengakibatkan tingkat kesehatan penduduk akan menurun, ketersediaan air bersih akan berkurang, kebutuhan makanan tidak tercukupi, terkontaminasi air kotor sehingga akan tersebar penyakit, gatal-gatal, diare, mencret dll Seorang ahli ekonomi maka akan melihat dari kontek aktivitas ekonominya, karena banjir, aktivitas untuk memenuhi kebutuhan ekonomi terganggu, sementara harta benda mereka untuk memenuhi kebutuhan ekonomi juga rusak, sehingga berapa kerugiannya dan apa akibatnya dilihat secara ekonomi Seorang ahli geografi melihat fenomena tersebut dilihat dari kontek keruangannya yaitu, lokasi banjirnya, sebaran banjirnya, penyebab dan akibatnya dll PENDEKATAN GEOGRAFI Pendekatan (approach) yang digunakan dalam kajian geografi terdiri atas 3 macam, yaitu analisis keruangan (spaÂtial analysis), analisis ekologi (ecological analysis). danan analisis kompleks wilayah (regional complex analysis). Oleh karena itu, pendekatan yang digunakan dalam geografi tidak membedakan antara elemen fisik dan nonfisik. 1. Pendekatan Keruangan. Pendekatan keruangan adalah upaya dalam mengkaji rangkaian persamaan dari perbedaan fenomena geosfer dalam ruang. Di dalam pendekatan keruangan ini yang perlu diperhatikan adalah persebaran penggunaan ruang dan penyediaan ruang yang akan dimanfaatkan. Contoh penggunaan pendekatan keruangan adalah perencanaan pernbukaan lahan untuk daerah permukiman yang baru. Maka yang harus diperhatikan adalah segala aspek yang berkorelasi terhadap wilayah yang akan digunakan tersebut. Contohnya adalah morfologi, ini kaitannya dengan banjir, longsor, air tanah. Hal itu diperlukan karena keadaan fisik lokasi dapat mempengaruhi tingkat adaptasi manusia yang akan menempatinya, Pendekatan keruangan juga merupakan ciri khas yang membedakan ilmu geografi dengan lainnya. Pendekatan ini dapat di tinjau dari 3 aspek yaitu:
2. Pendekatan Ekologi Pendekatan ekologi adalah upaya dalam mengkaji fenomena geosfer khususnya terhadap interaksi antara organisme hidup dan lingkungannya. termasuk dengan organisme hidup yang lain. Di dalam organisme hidup itu manusia merupakan satu komponen yang penting dalam proses interaksi, Oleh karena itu, muncul istilah ekologi manusia (huÂman ecology) yang mempelajari interaksi antar manusia serta antara manusia dan lingkungan. Aktivitas manusia dalam kaitannya dengan inetarksi dalm ruang terutama terhadap lingkungannya mengalami tahan-tahapan sebagai berikut
Contohnya. Para petani zaman dulu dalam waktu setahun hanya mampu bercocok tanam hany sekali, karena kebutuhan pengairan hanya mengandalkan dari musim hujan (tadah hujan), sementara jumlah penduduk semakin bertambah, kebutuhan terhadap pangan juga bertambah, maka manusia berupaya bagaimana agar kebutuhan irigasi untuk pengairan pertanian bisa sepanjang musim dan tahun, maka dibuatlah bendungan. Kemudian dengan bioteknologi juga sudah ditemukan varietas pada yang bagus dengan usia dan masa panen cukup pendek.
3. Pendekatan komplek kewilayahan Pendekatan komplek kewilayahan ini mengkaji bahwa fenomena geografi yang terjadi di setiap wilayah berbeda-beda, sehingga perbedaan ini membentuk karakteristik wilayah. Perbedaan inilah yang mengakibatkan adanya interaksi suatu wilayah dengan wilayah lain untuk saling memenuhi kebutuhannya. semakin tinggi perbedaannya maka interaksi dengan wilayah lainnya semakin tinggi PRINSIP DASAR GEOGRAFI Prinsip-prinsip geografi merupakan dasar untuk menjelaskan, menguraikan, pengkajian, dan analisis berbagai fenomena geografi dalam ruang yang terjadi setiap hari. Sehingga ketika kita mengkaji fenomena dalam ruang maka ke 4 prinsip inii yang selalu menjiwainya. Prinsip-prinsip tersebut yaitu
Contoh Interelasi Fenomena fisik dengan fenomena fisik = Gempa yang terjadi di dasar laut akan berinterelasi terjadinya Tsunami Interelasi fenomena fisik dengan fenomena sosial = banjir akan mengakibatkan aktivitas penduduk menjadi terganggu
Konsep Dasar Geografi Studi geografi pada dasarnya adalah mempelajari gejala-gejala geogafi yan terjadi dalam geosfer. Dalam geosfer sendiri terdapat manusia yang sebenarnya adalah objek dalam antroposfer. Berikut ini adalah konsep-konsep geografi yang dapat digunakan untuk menganalisis masalah geografi: 1. Lokasi 2. Jarak 4. Pola 5. Morfologi 6. Aglomerasi 8. Interaksi 1. Prinsip Penyebaran/ spreading Principle prinsip penyebaran dapat digunakan untuk menggambarkan gejala dan fakta geografi dalam peta serta mengungkapkan hubungan antara gejala geografi yang satu dengan yang lain. hal tersebut disebabkan penyebaran gejala dan fakta geografi tidak merata antara wilayah yang satu dengan wilayah yang lain. 2. prinsip interrelasi/ interrelationship principle prinsip interrelasi digunakan untuk menganalisis hubungan antara gejala fisik dan non fisik. prinsip tersebut dapat mengungkapkan gejala atau fakta Geografi di suatu wilayah tertentu. 3. prinsip deskripsi/ Descriptive Principle prinsip deskripsi dalam geografi digunakan untuk memberikan gambaran lebih jauh tentang gejala dan masalah geografi yang dianalisis. prinsip ini tidak hanya menampilkan deskripsi dalam bentuk peta, tetapi juga dalam bentuk diagram, grafik maupun tabel. 4. prinsip korologi/ Chorological principle ini disebut juga prinsip keruangan. dengan prinsip ini dapat dianalisis gejala, fakta, dan masalah geografi ditinjau dari penyebaran, interrelasi, dan interaksinya dalam ruang. Prinsip-prinsip GeografiDalam menganalisis fenomena geosfer, pada ilmu geografi menggunakan prinsip-prinsip geografi. Adapun prinsip geografi diantaranya : 1. Prinsip Sebaran atau Penyebaran artinya : adanya sebaran fenomena, gejala, fakta, peristiwa dipermukaan bumi. Sebaran fenomena atau gejala ada yang teratur ada yang tidak teratur. Yang teratur : ada yang mengelompok, menyebar, memusat, memanjang bergantung kepada keadaan fenomena. Pengertian fenomena atau gejala diartikan sebagai : semua data, fakta, peristiwa yang ada dipermukaan bumi. Secara umum terbagi menjadi 2 kelompok besar yaitu : a. Fenomena alam (realm of nature) terdiri dari : kekuatan, proses, biotis, topologis, fisis dan lain-lain b. Fenomena sosial (human realm) terdiri dari : a. lingkungan sosial : terdiri dari : kebiasaan, hukum, tradisi, dll. b. Bentang alam budidaya terdiri dari : pemukiman, persawahan, hutan buatan dll. c. masyarakat Syarat untuk menganalisis dengan prinsip penyebaran berarti harus ada fenomena yang dikaji dan adanya pola sebaran fenomena tersebut. 2. Prinsip dekripsi : diartikan penjelasan lebih lanjut tentang fenomena tersebut secara detail disertai dengan gambar, tabel, diagram, peta dsb. Ketika kita menggunakan prinsip deskripsi dalam analisis fenomena geosfer berarti kita uraikan secara detail tentang gejala atau fenomena yang dikaji, disertai dengan penjelasan yang rinci disertai tabel, gambar, grafik dsb. Contoh : fenomena penduduk di Kelurahan X : Penduduk adalah kelompok masyarakat yang menempati suatu wilayah dalam waktu yang relatif lama terikat satu kesatuan hukum. Berdasarkan jenis kelamin terdiri dari laki-laki dan wanita. Berdasarkan jumlah usia produktif dan tidak produktif xxxx juta jiwa (buat tabel) dst....dst. 3, Prinsip Interelasi : diartikan adanya hubungan antara fenomena yang satu dengan fenomena yuang lain pada suatu ruang. Bahwa fenomena atau gejala di muka bumi tidak mungkin berdiri sendiri pasti ada keterkaitan dengan fenomena lain. Tanaman padi tumbuh bagus di dataran rendah. Ada keterkaitan yang sangat tinggi antara fenomena tanaman padi dengan fenomena dataran rendah... dst 4. Prinsip Korologi : Fenomena dilihat dari sebaran dan interelasi berada pada ruang tertentu. Artinya Prinsip ini boleh dikatakan menjadi gabungan diantara prinsip-prinsip geografi yang ada. Ketika kita mengunakan prinsip ini dalam menganalisis fenomena geosfer berarti menguraikannya dengan penggabungan prinsip yang ada. misalnya kita bicara tentang pasar pada suatu wilayah, maka pasar itu akan bergantung kepada fenomena pembeli, penjual, barang, transportasi, transaksi pada ruang tertentu pula. Prinsip Geografi Prinsip merupakan dasar yang digunakan sebagai landasan dalam menjelaskan suatu fenomena atau masalah yang terjadi. Prinsip juga berfungsi sebagai pegangan/pedoman dasar dalam memahami fenomena itu. Dengan prinsip yang dimiliki, gejala atau permasalahan yang terjadi secara umum dapat dijelaskan dan dipahami karakteristik yang dimilikinya dan keterkaitan dengan fenomena atau permasalahan lain. Setiap bidang ilmu memiliki prinsip sendiri-sendiri. Ada kemungkinan satu atau beberapa prinsip bidang ilmu itu memiliki kesamaan dengan prinsip bidang ilmu yang lain, tetapi juga ada kemungkinan berbeda sama sekali. Dalam bidang geografi dikenali sejumlah prinsip, yaitu: prinsip penyebaran, prinsip interelasi, prinsip deskripsi dan prinsip korologi.
Prinsip Geografi Prinsip merupakan dasar yang digunakan sebagai landasan dalam menjelaskan suatu fenomena atau masalah yang terjadi. Prinsip juga berfungsi sebagai pegangan/pedoman dasar dalam memahami fenomena itu. Dengan prinsip yang dimiliki, gejala atau permasalahan yang terjadi secara umum dapat dijelaskan dan dipahami karakteristik yang dimilikinya dan keterkaitan dengan fenomena atau permasalahan lain. Setiap bidang ilmu memiliki prinsip sendiri-sendiri. Ada kemungkinan satu atau beberapa prinsip bidang ilmu itu memiliki kesamaan dengan prinsip bidang ilmu yang lain, tetapi juga ada kemungkinan berbeda sama sekali. Dalam bidang geografi dikenali sejumlah prinsip, yaitu: prinsip penyebaran, prinsip interelasi, prinsip deskripsi dan prinsip korologi. a. Prinsip Penyebaran Dalam prinsip ini fenomena atau masalah alam dan manusia tersebar di permukaan bumi. Penyebaran fenomena atau permasalahan itu tidak merata. Fenomena sumber air tentu tidak dijumpai di semua tempat. Demikian pula permasalahan pencemaran air juga tidak dijumpai disemua sungai atau laut. b. Prinsip Interelasi Fenomena atau permasalahan alam dan manusia saling terjadi keterkaitan antara aspek yang satu dengan aspek yang lainnya. Keterkaitan itu dapat terjadi antara aspek fenomena alam dengan aspek fenomena alam lain, atau fenomena aspek manusia dengan aspek fenomena manusia. Fenomena banjir yang terjadi di wilayah hilir terjadi karena kerusakan hutan di bagian hulu. Kerusakan hutan alam itu dapat terjadi karena perilaku menusia. Perilaku manusia yang demikian terjadi karena kesadaran terhadap fungsi hutan yang rendah. c. Prinsip Deskripsi Fenomena alam dan manusia memiliki saling keterkaiatan. Keterkaitan antara aspek alam (lingkungan) dan aspek manusia itu dapat dideskripsikan. Pendiskripsian itu melalui fakta, gejala dan masalah, sebab-akibat, secara kualitatif maupun kuantitatif dengan bantuan peta, grafik, diagram, dll. d. Prinsip Korologi Prinsip korologi merupakan prinsip keterpaduan antara prinsip penyebaran, interelasi dan deskripsi. Fenomena atau masalah alam dan manusia dikaji penyebarannya, interelasinya, dan interaksinya dalam satu ruang. Kondisi ruang itu akan memberikan corak pada kesatuan gejala, kesatuan fungsi dan kesatuan bentuk. Prinsip-Prinsip Geografi Prinsip-prinsip geografi merupakan dasar untuk menjelasakan berbagai fenomena geografi. Prinsip geografi terdiri atas 4 macam, yaitu prinsip persebaran, interelasi, deskripsi, dan korologi (keruangan).Prinsip persebaran, yaitu bahwa gejala atau fenomena geografi terdapat di mana-mana dan tersebar di permukaan bumi. Gejala atau fenomena geografi tersebut dapat berupa fenomena fisik atau fenomena sosial yang persebarannya tidak merata di permukaan bumi. Misalnya, keadaan sumber air tanah tidak dijumpai di semua tempat atau kemacetan lalu lintas juga tidak dijumpai di semua tempat. Oleh karena itu, untuk mengamati gejala dan fenomena yang tersebar itu diperlukan alat bantu antara lain peta.Prinsip interelasi, yaitu adanya hubungan saling keterkaitan antargejala dalam ruang. Hubungan saling keterkaitan itu dapat terjadi antarfenomena fisik, antarfenomena sosial, serta antara fenomena fisik dan fenomena sosial. Misalnya, terjadinya banjir di wilayah hilir salah satu penyebabnya adalah rusaknya hutan di wilayah hulu akibat perilaku manusia.Prinsip deskripsi, yaitu penjelasan tentang adanya gejala atau fenomena geografi. Persebaran dan hubungan gejala atau fenomena geografi dapat diungkapkan antara lain dalam bentuk data, grafik, dan peta. Ketiga bentuk pengungkapan fenomena tersebut akan lebih jelas apabila diberikan pemaparan atau penjelasan dengan menggunakan rangkaian kalimat.Prinsip korologi, yaitu pengkajian gejala atau fenomena geografi secara menyeluruh (komprehensif) dalam ruang tertentu (spatial). Di dalam prinsip korologi setiap gejala atau fenomena geografi dikaji dengan cara memadukan prinsip-prinsip persebaran, interelasi, dan deskripsi. Hasil pengkajian melalui prinsip korologi menunjukkan adanya perbedaan-perbedaan gejala, fenomena, dan fakta antarwilayah. Oleh karena itu, akan memberikan corak tertentu sehingga tampak adanya kesatuan gejala, kesatuan fungsi, dan kesatuan bentuk. Berbagai fenomena geosfer dapat dikaji dalam geografi melalui enam pertanyaan pokok, yaitu what, where, when, why, who, dan how. Keenam pertanyaan tersebut dikenal dengan prinsip 5W 1H. What untuk mengetahui peristiwa apa yang terjadi.Where untuk mengetahui di mana peristiwa terjadi.When untuk mengetahui kapan peristiwa terjadi.Why untuk mengetahui mengapa peristiwa terjadi.Who untuk mengetahui siapa yang terlibat dalam peristiwa yang terjadi.How untuk mengetahui bagaimana solusi atas peristiwa yang terjadi. Prinsip-Prinsip GeografiDalam studi geografi Nursid Sumaatmadja membagi menjadi empat prinsip utama,
Bahwa gejala, kenampakan, dan masalah yang terdapat di ruang muka bumi persebarannya sangat bervariasi.
Bahwa antara komponen atau aspek-aspek lingkungan geografi senantiasa ada hubungan timbal balik atau saling keterkaitan satu sama lain.
Merupakan cara pemaparan hasil pengkajian studi geografi terhadap gejala, fenomena atau masalah yang ada.
Merupakan gabungan atau perpaduan dari ketiga prinsip di atas. Prinsip Geografi Prinsip merupakan dasar yang digunakan sebagai landasan dalam menjelaskan suatu fenomena atau masalah yang terjadi. Prinsip juga berfungsi sebagai pegangan/pedoman dasar dalam memahami fenomena itu. Dengan prinsip yang dimiliki, gejala atau permasalahan yang terjadi secara umum dapat dijelaskan dan dipahami karakteristik yang dimilikinya dan keterkaitan dengan fenomena atau permasalahan lain. Setiap bidang ilmu memiliki prinsip sendiri-sendiri. Ada kemungkinan satu atau beberapa prinsip bidang ilmu itu memiliki kesamaan dengan prinsip bidang ilmu yang lain, tetapi juga ada kemungkinan berbeda sama sekali. Dalam bidang geografi dikenali sejumlah prinsip, yaitu: prinsip penyebaran, prinsip interelasi, prinsip deskripsi dan prinsip korologi.
Prinsip Geografi Geografi memiliki prinsip-prinsip tertentu yang menjadi dasar pada setiap pengkajiannya. Pada waktu melakukan pendekatan terhadap obyek yang dipelajari, dasar atau prinsip ini harus selalu menjiwai. Prinsip-prinsip geografi antara lain prinsip penyebaran, prinsip interelasi, prinsip deskripsi, dan prinsip keruangan. 1. Prinsip penyebaran. Prinsip ini merupakan prinsip dasar ilmu geografi yang tidak boleh ditinggalkan. Setiap gejala dan fakta geografi, baik yang berkenaan dengan gejala alam maupun manusianya tersebar dipermukaan bumi. Penyebaran gejala dan fakta tersebut tidak merata dari satu wilayah kewilayah lain.Dengan memperhatikan dan menggambarkan penyebaran yang tidak merata tersebut, muncul pertanyaan dimana dan bagaimana persebarannya, serta mengapa persebaran tersebut tidak merata . 2. Prinsip interelasi. Prinsip ini merupakan prinsip geografi yang menuntun untuk melihat pola hubungan antara satu faktor dan faktor yang lainnya. Didalamnya akan diungkapkan hubungan antara faktor fisis dan faktor fisis lainnya, antara faktor fisis dan faktor manusia, dan antara faktor manusia dengan faktor manusia lainnya. Dari antarhubungan tersebut, akan dapat diungkapkan karakteristik gejala atau fakta geografi disuatu tempat atau wilayah tertentu. 3. Prinsip deskripsi. Prinsip ini merupakan prinsip yang menggambarkan lebih jauh terhadap persebaran dan hubungan interelasi antara fakta dan gejala dipermukaan bumi. Prinsip ini tidak hanya dapat dilaksanakan melalui kata-kata dan peta, tetapi dapat pula ditampilkan dalam bentuk diagram, grafik, atau tabel. 4. Prinsip keruangan ( korologi ). Prinsip ini merupakan prinsip yang meninjau gejala, fakta, dan masalah geografi dari penyebaran, interelasi, dan interaksinya dalam ruang. Ruang dalam sudut pandang geografi adalah permukaan bumi, baik keseluruhan maupun sebagian. Ruang permukaan bumi bukan hanya bagian bumi yang bersinggungan dengan udara, melainkan lapisan atmosfer terbawah yang mempengaruhi permukaan bumi, lapisan batuan sampai kedalaman tertentu yang merupakan sumber daya bagi kehidupan, air yang ada dipermukaan bumi, dan air tanah sampai kedalaman bumi. Dengan demikian prinsip keruangan ini memperhatikan penyebaran, interelasi, dan interaksi gejala unsur atau gejala komponen dipermukaan bumi sebagai suatu ruang yang membentuk suatu kesatuan fungsi. Selain menggunakan prinsip-prinsip tertentu, geografi memiliki juga pendekatan, konsep, aspek dan ilmu-ilmu pendukungnya yang berbeda dengan ilmu lainya. Pengertian Geografi menurut para ahli : Menurut hasil seminar dan lokakarya IGI di IKIP Semarang tahun 1988 geografi adalah pengetahuan mengenai persamaan dan perbedaan gejala geosfer serta interaksi antara manusia dan lingkungannya dalam konteks keruangan dan kewilayahan Menurut Ferdinan von Richthoffen Geografi adalah ilmu pengetahuan yang mencitrakan, menerangkan sifat-sifat bumi, menganalisis gejala-gejala alam dan penduduk, serta mempelajari corak yang khas tentang kehidupan dan unsur-unsur bumi. Menurut R. Bintarto Geografi adalah studi tentang gejala-gejala dan sifat-sifat permukaan bumi yang disusun berdasarkan letak, serta mencari hubungan timbal balik antara gejala dan sifat-sifat itu Kesamaan titik pandang di antara para ahli tentang pengertian geografi yaitu : a. bumi sebagai tempat tinggal b. hubungan manusia dengan lingkungannya c. dimensi ruang dan dimensi historis d. pendekatan spatial, ekologi dan kewilayahan Contoh konsep aglomerasi : Di daerah dingin orang cenderung berpakaian tebal Di Jakarta kita mengenal adanya Kampung Ambon dan Kampung Melayu. Penamaan wilayah semacam ini juga terjadi di daerah lain. Sebagian besar penduduk Indonesia terkonsentrasi pada lahan-lahan subur. Masyarakat atau penduduk cenderung mengelompok pada tingkat yang sama. Pada suatu wilayah terdapat fenomena pemukiman kumuh, kompleks perumahan, dan pemukiman mewah. Contoh konsep morfologi : Dalam geografi dipelajari berbagai fenomena yang berbeda antara satu tempat dan tempat lain. Contoh konsep lokasi : Harga tanah akan murah jika berdekatan dengan kuburan, jauh dari jalan raya, atau letaknya terpencil. Contoh studi lapangan : Para ahli geografi mengadakan penelitian di Gunung Merapi untuk mempelajari material yang dikeluarkan saat letusan dan dampak yang ditimbulkannya. Contoh pertanyaan yang dapat dijawab Geografi dengan why? Bencana banjir tidak henti-hentinya menerjang berbagai wilayah di Indonesia. Mengapa hal tersebut terjadi? Contoh pendekatan ekologi : Setiap musim penghujan di Jakarta dan sekitarnya sering terjadi banjir dan tanah longsor terutama di kawasan hilir Ciliwung. Penggundulan hutan di Taman Nasional Gunung Leuser telah mengakibatkan timbulnya bencana ekologis berupa banjir bandang dan tanah longsor yang menimbulkan kerusakan alam dan merugikan kehidupan makhluk hidup yang ada di sekitarnya. Contoh metode wawancara : Apabila suatu data yang diinginkan tidak dapat diperoleh dengan melakukan pengamatan maupun analisis data sekunder. Contoh pendekatan untuk geografi terpadu/terintegrasi : Pendekatan geografi yang berupa pendekatan keruangan, kelingkungan dan kompleks wilayah . Contoh pendekatan keruangan : “… belakangan sering dijumpai banjir dan tanah longsor. Bencana itu terjadi di kawasan hulu sungai Konto, Pujon, Malang”. Yang termasuk cara memecahkan permasalahan tersebut dengan menggunakan pendekatan keruangan adalah …. a. diidentifikasi fenomena/obyek yang terdapat di kawasan hulu sungai Konto b. zonasi wilayah berdasarkan karakteristik kelerengannya c. pemanfaatan zona tersebut untuk keperluan yang tepat d. pengembangan kawasan yang berbasis masyarakat setempat Sarana yang paling baik dalam melakukan analisis keruangan adalah Sistem Informasi Geografi (SIG) Contoh pendekatan kelingkungan : “Banjir dan tanah longsor yang terjadi di kawasan hulu sungai Konto, Malang, suatu peristiwa yang tidak pernah terjadi pada tahun-tahun sebelumnya”. Bila permasalahan tersebut hendak dipecahkan melalui pendekatan kelingkungan, maka kerangka kerja yang paling tepat adalah .... a. studi tentang keadaan fisik wilayah tersebut b. menidentifikasi sikap, gagasan, dan perilaku masyarakat setempat dalam mengelola alam c. mengidentifikasi sistem budaya yang dikembangkan d. menganalisis hubungan antara sistem budaya dengan hasil dan dampak yang ditimbulkan e. mencari alternatif pemecahan masalah yang terjadi Contoh pendekatan topik : Jika masalah kelaparan yang terjadi di suatu daerah ditinjau jenis-jenisnya, sebab-sebabnya, penyebarannya, intensitasnya, interelasinya dengan gejala lain dan hubungannya dengan masalah lain secara keseluruhan . |
EBTANAS
Langganan:
Postingan (Atom)