19.10.11

SEPUTAR KEBIJAKAN EBTANAS

 KRITERIA PENILAIAN UN
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1.   4.    Ujian  Nasional  yang  selanjutnya  disebut  UN  adalah  kegiatan  pengukuran  dan penilaian kompetensi peserta didik secara nasional.
5.    Nilai   Ujian   Nasional   yang   selanjutnya   disebut   Nilai   UN   adalah   nilai   yang diperoleh peserta didik dalam mengikuti UN.
6.    Nilai Akhir yang  selanjutnya disebut NA adalah nilai  gabungan  antara Nilai S/M dari setiap mata pelajaran yang diujinasionalkan dengan Nilai UN.


Pasal 2
Kriteria kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan setelah:
a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran yang terdiri atas:
1)  kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;
2)  kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;
3)  kelompok mata pelajaran estetika, dan
4)  kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan;
c. lulus US untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi; dan
d. lulus UN.
Pasal 3
Kriteria penyelesaian seluruh program pembelajaran oleh peserta didik sebagaimana dimaksud  dalam  Pasal  2  huruf  a  adalah  memiliki  rapor  semester  1  (satu)  sampai dengan semester 6 (enam).
Pasal 4
Kriteria penentuan nilai baik untuk 4 (empat) kelompok mata pelajaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf b ditetapkan oleh satuan pendidikan masing-masing.
Pasal 5
(1)    Peserta didik dinyatakan lulus US/M  SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA, SMALB, dan SMK  apabila  peserta  didik  telah  memenuhi  kriteria  kelulusan  yang  ditetapkan oleh satuan pendidikan berdasarkan perolehan Nilai  S/M.
(2)    Nilai S/M sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diperoleh dari  gabungan antara nilai US/M dan nilai rata-rata rapor semester 1, 2, 3, 4, dan semester 5 untuk SMP/MTs  dan  SMPLB  dengan  pembobotan  60%  (enam  puluh  persen)  untuk nilai US/M  dan 40% (empat puluh persen) untuk nilai rata-rata rapor.
(3)    Nilai S/M sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diperoleh dari  gabungan antara nilai  US/M  dan  nilai  rata-rata  rapor  semester  3,  4,  dan  semester  5  untuk SMA/MA,  SMALB  dan  SMK    dengan  pembobotan  60%  (enam  puluh  persen) untuk nilai US/M  dan 40% (empat puluh persen) untuk nilai rata-rata rapor.
Pasal 6
(1)    Kelulusan peserta didik dalam UN ditentukan berdasarkan  NA.
(2)    NA sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diperoleh dari nilai gabungan antara Nilai  S/M    dari  mata  pelajaran  yang  diujinasionalkan  dan  Nilai  UN,    dengan pembobotan  40%  (empat  puluh  persen)  untuk  Nilai  S/M  dari  mata  pelajaran yang diujinasionalkan dan 60% (enam puluh persen) untuk Nilai UN.
(3)    Peserta  didik  dinyatakan  lulus  UN    apabila  nilai  rata-rata  dari  semua  NA sebagaimana dimaksud pada ayat (2)  mencapai paling rendah 5,5 (lima koma lima) dan nilai setiap mata pelajaran paling rendah 4,0 (empat koma nol).
Pasal 7
Kelulusan   peserta   didik   dari   satuan   pendidikan   ditetapkan   oleh   setiap   satuan pendidikan  melalui  rapat  dewan  guru  berdasarkan  kriteria  kelulusan  sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2.
Pasal 8
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya ke dalam Berita Negara Republik Indonesia.